Teknik Membaca Buku
Teknik Membaca Buku | Selama ini, dalam membaca buku saya tidak pernah berpikir
tentang teknik. Kalau ada buku menarik, ya, saya baca. Kalau tidak, ya, saya
tinggalkan. Begitu saja.
Setelah pengalaman belajar membaca sekian tahun, saya baru sadar
bahwa membaca itu butuh teknik. Teknik ini tidak saja untuk membuat bacaan
menjadi terstruktur, melainkan juga membuat ingatan akan pengetahuan tersebut
bisa bertahan lama dan lebih kokoh. Bagaimanapun, manusia punya masalah dengan
ingatannya. Untuk itu, mereka membutuhkan teknik membaca.
Teknik ini dulu sudah pernah saya dengar dari seorang guru.
Namun, ketika itu saya tidak mengerti apa yang dimaksudkannya. Saya pun tak
punya keinginan untuk mencari tahu. Kemudian, beberapa hari yang lalu ada
seorang teman di situs jejaring sosial yang membuat status daftar buku bacaan
yang akan ia lahap. Saya perhatikan dari tema buku yang dipampangnya, tampak,
secara teknik, ada kesamaan dengan saran yang guru sampaikan tempo dulu.
Tekniknya begini, bacalah sejumlah buku dengan tema yang sama secara beruntun. Jangan selipi membaca buku yang tidak setema, karena itu akan membuat perhatian pikiran menjadi teralihkan. Dengan tema yang sama, informasi yang didapat akan saling berkaitan. Sehingga, pada akhirnya akan membentuk sebuah pengetahuan yang lebih utuh ketimbang dibaca secara serampangan.
Manfaat lain dari teknik ini adalah menjaga ingatan. Pengetahuan
yang diulang-ulang akan membuat pembaca lebih bisa mengingatnya. Pengetahuan
yang terstruktur akan cepat diterima oleh otak sehingga bisa diolah dan menjadi
pengetahuan baru.
Teknik itu belum pernah sama sekali saya terapkan. Saya akan
berusaha untuk melakukannya dalam aktivitas membaca saya. Meski demikian, saya
akan menemukan seidikit kendala, yaitu sulitnya mendapat buku yang setema. Saya
yang hidup di pedalaman sulit untuk mengaksesnya, utamanya yang sesuai selera
saya.
Sebagai bahan latihan, saya akan coba membaca sejumlah buku
yang menjelaskan tentang tatabahasa. Buku-buku tersebut kebetulan telah saya
dapatkan berkat seorang teman yang mem-fotocopy-kan
tempo hari. Saya memang menyukai ilmu tatabahasa. Saya sangat risih kalau ada
seseorang yang membuat kalimat dengan semena-mena, walaupun saya kerap
melakukannya sendiri.
Setelah tema itu, saya akan berusaha mengumpulkan buku-buku
tentang keislaman atau tentang Gus Dur. Kebetulan, buku tersebut banyak
dimiliki oleh perpustakaan dan beberapa dimiliki teman. Saya sendiri tidak
punya buku-buku dengan tema demikian.
Dengan mencoba mengatur bahan bacaan seperti itu, saya
berharap pengetahuan tentang suatu tema bisa lebih utuh dan mudah tersimpan
dalam otak saya. Hal tersebut akan sangat berarti karena saya memiliki ingatan
yang rapuh. Saya lebih suka menganalisis sesuatu ketimbang menyodorkan
fakta-fakta. Itulah kelemahan yang saya miliki. Pantas saja kalau saya sangat
buruk dalam pelajaran sejarah. Ia membuat saya pusing dengan berbagai fakta-fakta
sejarah yang pasti dan harus dihafal.
Kerumitan dalam hal mengingat sesuatu tersebut mungkin akan
terbantu dengan memakai teknik membaca buku seperti yang pernah disarankan oleh
guru saya.
sip, bisa ditiru,,,
ReplyDeleteSip, juga, Mak. Tumben OL nih? Biasanya Emak-emak kan jarang. :D
Deletegue gaul bgt kan :p
ReplyDeleteIya, deh, Mak. Gaul. :D
Delete