Laut Rindu
lihatlah, laut rindu mengepung rumahmu
yang biru
membuatmu cemas
“badai menguntitku setiap waktu”, katamu dalam sajak waktu
kukirim lagi badai
gelombang dari pertemuan yang tak usai
ku rontokkan rumahmu
dan kupungut sajak-sajak cinta dalam pigura
yang berserakan di lantainya
vas bunga tergeletak
kau kian susut di kolong dipan
hingga kukirim lagi badai
tubuhmu melepuh, mencair
merambati tubuhku yang masai
karena bola matamu
selalu menarikku, badai!
/2009/
yang biru
membuatmu cemas
kukirim lagi badai
gelombang dari pertemuan yang tak usai
ku rontokkan rumahmu
dan kupungut sajak-sajak cinta dalam pigura
yang berserakan di lantainya
kau kian susut di kolong dipan
hingga kukirim lagi badai
tubuhmu melepuh, mencair
merambati tubuhku yang masai
karena bola matamu
selalu menarikku, badai!
/2009/
0 Response to "Laut Rindu"
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.