Clara
Rumah-rumah tapak kaki melandai dari matamu
Menandai malam-malam yang rinai
oleh desing peluru yang sunyi, serta asap pembakaran di mana-mana.
Ku temukan dirimu terbaring sendiri
di samping kanvas penuh darah. padahal aku ingin melukis senja yang pasi
Rintik hujan menyunggi aroma kemboja
ke kubur mereka tanpa nisan
Tanah basah berkisah
Rerumput resah gelisah
“mereka ingin membunuhku karena rambutku merah”,
katamu dalam sajak waktu
Kini, tubuhmu berubah belalang
Sendirian di pematang
Orang-orang tercinta,
Kau selalu ingin mereka datang
Pada saat panas dan dingin
Tapi, ah tubuhmu itu!
selalu ingin sendiri
dan saat kulukis senja, tubuhmu telah melepuh ke dalam catku!
|2009|
Menandai malam-malam yang rinai
oleh desing peluru yang sunyi, serta asap pembakaran di mana-mana.
Ku temukan dirimu terbaring sendiri
di samping kanvas penuh darah. padahal aku ingin melukis senja yang pasi
Rintik hujan menyunggi aroma kemboja
ke kubur mereka tanpa nisan
Tanah basah berkisah
Rerumput resah gelisah
“mereka ingin membunuhku karena rambutku merah”,
katamu dalam sajak waktu
Kini, tubuhmu berubah belalang
Sendirian di pematang
Orang-orang tercinta,
Kau selalu ingin mereka datang
Pada saat panas dan dingin
Tapi, ah tubuhmu itu!
selalu ingin sendiri
dan saat kulukis senja, tubuhmu telah melepuh ke dalam catku!
|2009|
0 Response to "Clara"
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.