-->

Demo Alumni Annuqayah (1)

Pagi menjelang siang sekitar pukul 09:13 WIB. di depan Markas Polisi Resor (Mapolres) Sumenep Selasa, 17 Juli 2012.
Saya dan Achmad Qusyairi Nurullah datang agak awal ke lokasi. Kami berangkat lebih dulu karena harus mempersiapkan catatan kronolgi aksi. Saya tidak ingin terlambat mengabadikan momen istimewa ini. Saya menyebutnya istimewa karena selama saya mondok, belum pernah ada demontrasi besar yang sekaligus reuni seperti ini. Saya bertemu sejumlah kawan di sana, namun sayang sekali tidak bisa ngobrol lama karena dikejar tugas.
Saat itu, aparat kepolisian masih terlihat santai di sekitar Mapolres Sumenep. Ada yang duduk-duduk di warung, di depan rumah warga, dan sebagian di pos penjagaan depan Mapolres. Saya dan Guguk, panggilan Achmad Qusyairi Nurullah, mengamati keadaan sekitar. Saya mencoba melihat berbagai sudut dengan kamera untuk pengambilan gambar. Beberapa polisi memandangi kami, mungkin curiga karena kami sama-sama berkopyah dan bersarung. Barangkali dikira anggota aksi.
Setelah melihat sejumlah sudut, kami kemudian duduk di tembok depan rumah warga. Pukul 09:39 WIB, polisi yang sedang bersantai mulai berkumpul setelah bel dibunyikan beberapa kali dari pos jaga. Suara dari load speaker memerintahkan mereka mengambil posisi masing-masing. Dan bacaan asmaul husna mulai mengalun dari sound sistem.
Saya masih tetap duduk santai bersama Guguk ketika akhirnya sejumlah massa berdatangan. Saya bertemu dengan Rahman, seorang wartawan NU Online Sumenep yang ikut nimbrung menyiapkan liputan. Khairul Anam, Alumnus PPA Lubangsa Selatan, datang dari arah timur dengan mengendarai sepeda motor. Dia juga ikut bergabung dan bertanya bagaimana sesungguhnya masalah yang terjadi? Rupanya dia belum begitu banyak tahu. Guguk mencoba menjelaskan panjang lebar yang pada akhirnya membuat Anam mendukung aksi ini.
Tak lama, datang pula Muhammad Hamdi, teman saya dari Pragaan Laok. Dia bersama sejumlah orang dalam satu rombongan bus mini. Sambil menunggu massa yang lain, kami mengobrol banyak hal. Ikut dalam obrolan tersebut, sejumlah “lora cilik” PP Annuqayah yang juga hadir di sana.
Pukul 10:15 WIB, massa dari Gapura datang dari arah timur. Diketuai oleh Bapak Fathol Khaliq, mereka membawa spanduk mengecam tindakan diskriminatif Kepolres Sumenep yang telah menolak salah satu alumnus MA 2 Annuqayah untuk mendaftar menjadi Brigadir Brimob dan Dalmas. Dalam orasinya, Pak Fathol mengatakan bahwa mereka datang untuk menolak diskriminasi yang dilakukan oleh Kapolres Sumenep. “Santri bersatu tak bisa dikalahkan!” Begitu beliau meneriakkan yel-yel yang diikuti oleh anggota aksi lainnya. Orasi kemudian diambil alih oleh Muhri Zain, Ketua GP Ansor Sumenep yang juga alumni PP. Annuqayah Lubangsa. Dia meneriakkan agar Kapolres Sumenep dicopot dari jabatannya.
Sambil menunggu massa lainnya, mereka berjajar di pinggir jalan sembari terus meneriakkan yel-yel. Saya mengambil beberapa gambar dan video untuk mengabadikannya. Di dalam foto yang saya rekam ada beberapa spanduk bertulis “Diskriminasi atau Goblok”, “Santri Mendukung Demokrasi, Kami Bergerak Menuntut Hak Asasi”, “Penistaan Annuqayah, Kapolres Wajib Minta Maaf” dan banyak lagi.
Akhirnya massa yang lebih besar datang. Mereka masuk dari arah timur. Massa aksi ini berasal dari Ambunten dan Pasongsongan, serta sejumlah daerah di timur laut. Bapak Kurdi Khan dan Bapak Yussalam Muhammad menjadi korlap aksi. Pak Yussalam berorasi menggunakan megaphone. Para awak media merubung seorang anggota aksi yang berteriak-teriak emosional. Kamera-kamera menyorotnya, tak terkecuali kamera yang saya pegang.
Shalawat menggemuruh. Massa menyemut. Jalan sudah ditutup total. Kendaraan dialihkan. Massa dari Gapura pun bergabung dengan mereka. Mereka berhenti tepat di dekat jembatan yang melintang ke arah selatan menuju pintu gerbang Mapolres.
Tak berselang lama, dari arah barat massa yang lebih besar datang lagi, lengkap dengan sound sistem yang dibawa dengan mobil. Di atas mobil tersebut, Hartono berorasi. Saya mengalihkan kamera ke arah massa tersebut. Saya abadikan beberapa spanduk berisi penolakan. Suasana makin ramai. Mereka lalu berkumpul menjadi satu. Mobil yang membawa sound sistem menuju jembatan lalu diparkir di atasnya. (bersambung)

0 Response to "Demo Alumni Annuqayah (1)"

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel