Tips Belajar Menulis dari AS Laksana
Tips Belajar Menulis dari AS Laksana | Menulis adalah
kerja individu. Nyaris tak ada patokan khusus bagaimana menghasilkan sebuah
tulisan yang bagus. Maksudnya, penulis-penulis besar selalu punya cara tersendiri
dalam mengembangkan kecakapannya dalam menulis. Dan mereka merasa nyaman dengan
hal itu. Penulis pemula bisa mengikuti beragam cara mereka. Pilihlah yang
paling bisa membuat kita nyaman.
Tahap kedua adalah editing. Tahap ini kita akan mengoreksi tulisan dari awal. Bagian-bagian yang lebih dibuang dan yang kurang ditambah. Dalam tahap ini, kita harus menggunakan wawasan yang luas. Beda dengan saat kita berada dalam tahap satu, di mana eksplorasi wawasan tidak begitu jauh dimunculkan.
Editing akan menentukan apakah tulisan kita sudah layak tayang atau tidak. Karena itu, di sini dibutuhkan ketelitian. Wajar saja jika tahap kedua ini biasanya memakan waktu yang cukup panjang. Jika tahap pertama hanya membutuhkan beberapa jam, tahap kedua bisa berhari-hari. Tergantung kesiapan kita menyajikan tulisan kepada orang lain.
Kali ini saya ambil sebuah konsep yang diperkenalkan oleh AS
Laksana, seorang sastrwan yang pernah memenangkan sejumlah penghargaan di
bidang kesusastraan. Saat ini ia bekerja di sebuah penerbitan yang khusus
mengembangkan literasi untuk remaja.
Baca Juga: Buku AS Laksana
Hal yang selalu ditekankan oleh AS Laksana, bahwa menulis
adalah keterampilan. Sama halnya dengan kita belajar menjahit, melatih kera,
ngangon bebek, dan sebagainya. Hal pertama yang akan kita hadapi ketika baru
melakukan aktivitas tersebut adalah perasaan kaku dan serba salah. Tiba-tiba
tusukan jarum melenceng dari yang kita harapkan, atau kera yang kita latih
tiba-tiba menggigit kepala, padahal kita minta ia mencari kutu.
AS Laksana (dewimagazine.com) |
Bagaimana mengatasi masalah tersebut? Tidak lain adalah
belajar dengan tekun dan mengulang-ulangnya sampai kita mahir. Saat mahir, yang
bergerak bukan lagi pikiran, melainkan insting. Apa yang kita kerjakan sudah
masuk di alam bawah sadar. Mengatur arah jarum jahitan pun bukan lagi perkara yang
sulit. Itulah cirinya orang cakap.
Baca Juga: Berkenalan dengan Tulisan AS Laksana
Demikian halnya dalam dunia tulis-menulis. Menulis adalah
bagian dari kerja keterampilan. Untuk bisa menulis dengan lancar, orang butuh belajar
menggunakan alat tulis. Sekarang sudah lumrah orang menggunakan komputer. Maka
yang harus dilakukan adalah belajar bagaimana menggunakan komputer dengan baik.
Keterampilan menggunakan komputer akan sangat berpengaruh dalam menghasilkan
tulisan. Jika tak mahir menggunakan alat tulis, otak akan tersendat mengirim
informasi. Otak sudah melompat jauh meluapkan gagasan, sementara tangan masih
terbata-bata dalam menerjemahkannya dalam bentuk tulisan. Akibatnya bisa
membuat otak mandek, tulisan jadi tidak selesai-selesai.
Karena itu, AS Laksana menyarankan agar membagi dua tahap
dalam menuliskan gagasan. Tahap pertama adalah tulislah apa yang ada dalam
pikiran kita. Jangan hiraukan apakah ada salah ketik atau tidak dalam tulisan
tersebut. Yang penting tulis dulu sebanyak mungkin. Dan jangan pernah mengedit
saat tahap pertama.
Tahap kedua adalah editing. Tahap ini kita akan mengoreksi tulisan dari awal. Bagian-bagian yang lebih dibuang dan yang kurang ditambah. Dalam tahap ini, kita harus menggunakan wawasan yang luas. Beda dengan saat kita berada dalam tahap satu, di mana eksplorasi wawasan tidak begitu jauh dimunculkan.
Editing akan menentukan apakah tulisan kita sudah layak tayang atau tidak. Karena itu, di sini dibutuhkan ketelitian. Wajar saja jika tahap kedua ini biasanya memakan waktu yang cukup panjang. Jika tahap pertama hanya membutuhkan beberapa jam, tahap kedua bisa berhari-hari. Tergantung kesiapan kita menyajikan tulisan kepada orang lain.
Baca Juga: Pengalaman Dihipnotis AS Laksana
Pertanyaannya, mengapa pada tahap pertama kita butuh
mengabaikan editing? Karena kalau menulis sambil mengedit, pikiran akan
mudah macet yang bisa menyebabkan tulisan tidak selesai-selesai. Kalau
terus-terusan mandek, lalu kapan kita akan menghasilkan tulisan yang utuh?
0 Response to "Tips Belajar Menulis dari AS Laksana"
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.