-->

Manusia Bajakan



Setelah Pak Hasyim, seorang lagi membuat ingatanku terus menyala-nyala. Tentu saja pada kebiasaannya yang unik, atau mungkin juga aneh. Sudah kukatakan pada catatan sebelumnya, bahwa yang aneh-aneh akan menyorongkan sesuatu yang lebih dari sekedar kebiasaan yang datar-datar saja. Baiklah, saya gambarkan dia secara singkat:

Di kalangan teman-temannya, ia dikenal sebagai orang yang supel, familiar, pintar, terutama pelajaran eksakta, serta suka menulis karya ilmiah. Hari-harinya diisi dengan membaca dan menulis. Intinya, ia menggunakan waktunya untuk sesuatu yang bermanfaat bagi diri dan bangsanya kelak.

Namun, kebanyakan melewati aktivitas setiap hari dengan belajar, ia kerap menjadi perbincangan miring teman-temannya. Misalnya saja, seorang kawan pernah ngomong kepada saya, “Meski dia pinter kalau orang lain dibuat meledak hidungnya jika berdekatan dengan dia, nggak enak juga, Bro”. Ia memang jarang mandi (saya tidak katakan “tidak suka” untuk menjaga perasaan he...). Satu minggu bisa satu kali mandi. Prinsip dia, “Seandainya mandi adalah tiket masuk surga, niscaya saya tidak pulang-pulang dari kamar mandi”. Namun, teman dia yang merasa haknya ditelikung karena bau badannya berucap, “Eh, bisa jadi Loe masuk neraka karena tidak mandi, sampai-sampai membuat orang lain merasa tidak enak berdekatan denganmu. Kalau kamu sedang sholat dan mengganggu teman yang lain, kan berarti kamu dapat dosa. Sedangkan yang mengganggu sholat adalah setan. Jadi, selain kamu dapat dosa juga jadi setan dong!”

Kebiasaan demikian tidak terlalu menarik bagi saya. Saya lebih tertarik pada yang lain, yaitu kebiasaannya yang agak sulit menyelaraskan antara “ucapan” dan “gerak bibir”. Misalkan dia mengatakan kata CIPTADENT. Mestinya, diakhir mengucapkan kata tersebut mulut sang pengucap harus membuka mulutnya. Tapi kawan saya ini lain, diakhir ucapnnya dia malah mengatupkan mulutnya. Begitu juga ketika dia mengucapkan kata KAMPUS, SPIDOL, SABUN, dll.

Nah, bagi kawan saya yang lain, hal ini menjadi guyonan tersendiri. Mereka menjuluki kawan saya itu sebagai “MANUSIA BAJAKAN”. Apa alasannya? Karena menurut mereka, kaset-kaset BAJAKAN tidak pernah sama antara “bunyi” (ucapan) dan gerak Video (gerak mulut)-nya. he..he..

0 Response to "Manusia Bajakan"

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel