Pengertian, Macam-Macam, dan Contoh Afiksasi
Pengertian, Macam-Macam, dan Contoh Afiksasi | Saat ini kita akan membahas tentang afiksasi. Mungkin di antara kalian ada
yang membutuhkan penjelasan tentang hal tersebut. Mudah-mudahan penjelasan
di sini bisa bermanfaat untuk Anda.
Pengertian Afiksasi
Menurut Gorys Keraf, afiks atau imbuhan adalah semacam morfem nondasar yang
secara struktural dilekatkan pada kata dasar atau bentuk dasar untuk
membentuk kata-kata baru. Bentuk dasar adalah bentuk yang dijadikan
landasan untuk tahap pembentukan berikutnya, misalnya kata mencintai dibentuk dari kata dasar cinta yang sekaligus
menjadi bentuk dasar, diberi sufiks -i menjadi mencintai.
Proses afiksasi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah proses atau
hasil penambahan afiks (prefiks, infiks, sufiks, atau kaonfiks) pada kata
dasar atau bentuk dasar. Proses afiksasi antara lain sebagai berikut.
Baca Juga: Pengertian, Macam-macam, dan Contoh Majas
Macam-macam Afiksasi
Prefiksasi
Prefiks adalah imbuhan yang secara struktural dilekatkan pada awal sebuah kata dasar atau bentuk dasar. Prefiks dalam bahasa Indonesia antar lain: ber-, meN-, di-, per, pe-, ke-, ter-, dan se-. Prefiks serapan atau baru antara lain: a-, tak-, ante-, purba-, prae, pra-, anti-, anu-, serba-, maha-, dan tuna-. Proses prefiksasi adalah penambahan prefiks atau awalan pada kata dasar.
Contoh:
ber- + lari = berlari
meN- + tangis = menangis
di- + makan = dimakan
Infiksasi
Infiks adalah imbuhan yang secara struktural dilekatkan di tengah sebuah kata atau bentuk dasar, yaitu antara konsonan yang mengawali sebuah kata dengan vokal berikutnya. Infiks dalam bahasa Indonesia adalah: -er-, -el-, dan -em-. Proses infiksasi adalah penambahan infiks atau sisipan pada kata dasar atau bentuk dasar.
Contoh:
-em- + tali = temali
-er- + gigi = gerigi
Sufiksasi
Sufiks atau akhiran adalah imbuhan yang secara struktural dilekatkan pada akhir sebuah kata dasar atau bentuk dasar. Sufiks dalam bahasa Indonesia antar lain: -kan, -i, -an, -nya, -man, -wan, -wati, -nda, dan –anda. Sufiks serapan dari bahasa Arab adalah –i dan –ah, contohnya pada kata hewani dan ilmiah. Sufiks dari bahasa Barat adalah –isme, -is, -if, dan –al. Proses sufiksasi adalah penambahan sufiks atau akhiran pada kata dasar atau bentuk dasar.
Contoh:
Duduk + -kan = dudukkan
Sastra + -wan = sastrawan
Konfiksasi
Konfiks adalah imbuhan yang terdiri atas dua bagian yang diletakkan pada awal dan akhir kata dasar atau bentuk dasar. Konfiks dalam bahasa Indonesia adalah: per-an, ke-an, dan ber-an. Proses konfiksasi adalah penambahan prefiks dan sufiks secara bersamaan.
Contoh:
Ke-an + adil = keadilan
Ber-an + datang = berdatangan
Konfiks berbeda dengan gabungan afiks. Gabungan afiks yaitu penggunaan beberapa imbuhan sekaligus pada sebuah kata dasar dengan tetap mempertahankan identitasnya masing-masing. Berbeda dengan konfiks yang kedua bagiannya hanya memiliki satu fungsi dan satu makna gramatikal saja. Gabungan afiks dalam bahasa Indonesia antara lain: meN- kan, di- kan, memper-kan, diper-kan, meN-i, di-i, memper-i, diper-i, dan ber-kan.
Nah, demikianlah penjelasan mengenai pengertian, macam-macam, dan contoh afiksasi. Mudah-mudahan artikel ini bermanfaat untuk Anda. Nantikan update artikel-artikel baru tentang bahasa Indonesia di laman ini.
Pengertian Afiksasi
Baca Juga
Baca Juga: Pengertian, Macam-macam, dan Contoh Majas
Macam-macam Afiksasi
Prefiks adalah imbuhan yang secara struktural dilekatkan pada awal sebuah kata dasar atau bentuk dasar. Prefiks dalam bahasa Indonesia antar lain: ber-, meN-, di-, per, pe-, ke-, ter-, dan se-. Prefiks serapan atau baru antara lain: a-, tak-, ante-, purba-, prae, pra-, anti-, anu-, serba-, maha-, dan tuna-. Proses prefiksasi adalah penambahan prefiks atau awalan pada kata dasar.
Contoh:
ber- + lari = berlari
meN- + tangis = menangis
di- + makan = dimakan
Infiksasi
Infiks adalah imbuhan yang secara struktural dilekatkan di tengah sebuah kata atau bentuk dasar, yaitu antara konsonan yang mengawali sebuah kata dengan vokal berikutnya. Infiks dalam bahasa Indonesia adalah: -er-, -el-, dan -em-. Proses infiksasi adalah penambahan infiks atau sisipan pada kata dasar atau bentuk dasar.
Contoh:
-em- + tali = temali
-er- + gigi = gerigi
Sufiksasi
Sufiks atau akhiran adalah imbuhan yang secara struktural dilekatkan pada akhir sebuah kata dasar atau bentuk dasar. Sufiks dalam bahasa Indonesia antar lain: -kan, -i, -an, -nya, -man, -wan, -wati, -nda, dan –anda. Sufiks serapan dari bahasa Arab adalah –i dan –ah, contohnya pada kata hewani dan ilmiah. Sufiks dari bahasa Barat adalah –isme, -is, -if, dan –al. Proses sufiksasi adalah penambahan sufiks atau akhiran pada kata dasar atau bentuk dasar.
Contoh:
Duduk + -kan = dudukkan
Sastra + -wan = sastrawan
Konfiksasi
Konfiks adalah imbuhan yang terdiri atas dua bagian yang diletakkan pada awal dan akhir kata dasar atau bentuk dasar. Konfiks dalam bahasa Indonesia adalah: per-an, ke-an, dan ber-an. Proses konfiksasi adalah penambahan prefiks dan sufiks secara bersamaan.
Contoh:
Ke-an + adil = keadilan
Ber-an + datang = berdatangan
Konfiks berbeda dengan gabungan afiks. Gabungan afiks yaitu penggunaan beberapa imbuhan sekaligus pada sebuah kata dasar dengan tetap mempertahankan identitasnya masing-masing. Berbeda dengan konfiks yang kedua bagiannya hanya memiliki satu fungsi dan satu makna gramatikal saja. Gabungan afiks dalam bahasa Indonesia antara lain: meN- kan, di- kan, memper-kan, diper-kan, meN-i, di-i, memper-i, diper-i, dan ber-kan.
Nah, demikianlah penjelasan mengenai pengertian, macam-macam, dan contoh afiksasi. Mudah-mudahan artikel ini bermanfaat untuk Anda. Nantikan update artikel-artikel baru tentang bahasa Indonesia di laman ini.