Inilah Tiga Modal Dasar dalam Menulis
Inilah Tiga Modal Dasar dalam Menulis | Anda ingin menjadi penulis? Ya, sebagian orang mungkin punya impian menjadi penulis (writer). Untuk mencapai keinginan itu, tentudiperlukan adanya usaha dan kegigihan dari seseorang dalam menggapainya. Begitu pun dengan menulis. Sebenarnya, untuk menjadi penulis seseorang tidak butuh bakat. Bisa menulis juga bukan karena faktor genetik. Orangtua yang berprofesi sebagai penulis belum tentu bisa diturunkan kepada anaknya. Menulis adalah sebuah keterampilan. Siapa pun berpotensi untuk menjadi penulis. Menulisdapat dilatih secara terus menerus agar seseorang bisa melakukannya.
Belajarmenulis sebetulnya tidak jauh berbeda dengan belajar mengendarai sepeda. Awalnya memang terlihat sulit, tertatih-tatih, bahkan kerap terjatuh, tetapi pada akhirnyajuga bisa ketika sering dilatih dan dicoba. Kuncinya adalah ketekunan, kesabaran, dan latihan yang dilakukan secara kontinyu. Untuk menjadi penulis, seseorang haruslah punya modalatau semacam bekal awal agar benar-benar menjadi penulis. Apa saja modal dasar tersebut?
Baca Juga: Pengertian, Syarat-Syarat, dan Contoh Paragraf
Kemauan
Kemauan adalah modal utama seseorang untuk mencapai keinginanya. Dalam menulis, seseorang juga harus punya keinginan terlebih dahulu untuk menulis. Bagaimana bisa menulis kalau memang tidak punya kemauan menjadi penulis? Jelas saja, kemauan ini adalah modal yang palin utama dimiliki. Bahkan bukan hanya kemauan saja, melainkan ambisi. Ketika sudah memiliki ambisi, maka semangat seseorang akan berkobar dalam berproses mengejar impiannya menjadi penulis. Di saat itulah, seseorang akan rajin menulis, membaca, ikut pelatihan kepenulisan, atau sekadar berkumpul dengan orang-orang yang punya minat sama.
Motivasi Menulis
Motivasi menulis erat kaitannya dengan kemauan. Orang yang punya motivasi menulis dengan sendirinya akan muncul kemauan untuk bisa menulis dalam dirinya. Motivasi menulis ini bermacam-macam. Misalnya, seseorang menulis karena ingin populer atau ingin dikenal banyak orang, menulis karena ingin mendapatkan penghasilan, atau menulis hanya sekadar menyalurkan hobi. Yang terbaik adalah menulis sebab ingin berbagi wawasan, ilmu, pengetahuan, atau pengalaman kepada orang lain (pembaca). Yang jelas, jika Anda menjadi penulis, Anda turut mewarnai media massa cetak dengan tulisan-tulisan Anda, turut aktif dalam dunia jurnalistik atau menjadi wartawan. Artinya, Anda tidak hanya menjadi pembaca pasif media massa.
Kemampuan
Setelah ada kemauan dan motivasi menulis, kemampuan juga menjadi elemen penting dalam menulis. Kemauan tanpa ada kemampuan tidak akan menghasilkan tulisan. Demikian pula, kemampuan yang tidak diikuti dengan kemauan juga tidak akan menghasilkan karya. Oleh sebab itu, kemampuan juga harus dimiliki seseorang yang ingin jadi penulis. Kemampuan bisa dimiliki tidak hanya sebab bakat, melainkan juga latihan yang keras dan terus menerus. Lalu, kemampuan apa saja yang harus dimiliki seorang penulis? Tentu saja, pertama, seorang penulis harus mampu mengamati fenomena (peka terhadap lingkungan sekitar). Dengan begitu, ia akan selalu mendapatkan ide untuk menulis. Kedua, seorang penulis juga niscaya punya kemampuan berbahasa tulis. Ia harus lihai merangkai kalimat dan paragraf. Kemampuan ini diperlukan tersebab bahasa lisan tidak sama dengan bahasa tulisan. Misalnya, dalam bahasa lisan bisa dimaafkan ketika ada kata-kata yang kurang, namun tidak demikian dalam bahasa tulisan. Dalam bahasa tulis, kelengkapan struktur kalimat sangat disyaratkan (subjek, predikat, objek, dan seterusnya) untuk memberi pemahaman kepada pembaca. Di sinilah perlunya seorang penulis belajar Ejaan Yang Disempurnakan (EYD) dengan tekun. Hal itu dimaksudkan agar pembaca bisa memahami apa yang disampaikan penulis.
Demikianlah pemaparan tentang tiga modal dasar yang harus dimiliki seseorang yang punya impian menjadi penulis. Semoga uraian di atas dapat membantu kebingungan Anda yang ingin menjadi penulis namun tidak tahu apa bekal awal yang harus dimiliki calon penulis. Akhirnya, semoga bermanfaat!
Belajarmenulis sebetulnya tidak jauh berbeda dengan belajar mengendarai sepeda. Awalnya memang terlihat sulit, tertatih-tatih, bahkan kerap terjatuh, tetapi pada akhirnyajuga bisa ketika sering dilatih dan dicoba. Kuncinya adalah ketekunan, kesabaran, dan latihan yang dilakukan secara kontinyu. Untuk menjadi penulis, seseorang haruslah punya modalatau semacam bekal awal agar benar-benar menjadi penulis. Apa saja modal dasar tersebut?
Baca Juga: Pengertian, Syarat-Syarat, dan Contoh Paragraf
Kemauan
Kemauan adalah modal utama seseorang untuk mencapai keinginanya. Dalam menulis, seseorang juga harus punya keinginan terlebih dahulu untuk menulis. Bagaimana bisa menulis kalau memang tidak punya kemauan menjadi penulis? Jelas saja, kemauan ini adalah modal yang palin utama dimiliki. Bahkan bukan hanya kemauan saja, melainkan ambisi. Ketika sudah memiliki ambisi, maka semangat seseorang akan berkobar dalam berproses mengejar impiannya menjadi penulis. Di saat itulah, seseorang akan rajin menulis, membaca, ikut pelatihan kepenulisan, atau sekadar berkumpul dengan orang-orang yang punya minat sama.
Motivasi Menulis
Motivasi menulis erat kaitannya dengan kemauan. Orang yang punya motivasi menulis dengan sendirinya akan muncul kemauan untuk bisa menulis dalam dirinya. Motivasi menulis ini bermacam-macam. Misalnya, seseorang menulis karena ingin populer atau ingin dikenal banyak orang, menulis karena ingin mendapatkan penghasilan, atau menulis hanya sekadar menyalurkan hobi. Yang terbaik adalah menulis sebab ingin berbagi wawasan, ilmu, pengetahuan, atau pengalaman kepada orang lain (pembaca). Yang jelas, jika Anda menjadi penulis, Anda turut mewarnai media massa cetak dengan tulisan-tulisan Anda, turut aktif dalam dunia jurnalistik atau menjadi wartawan. Artinya, Anda tidak hanya menjadi pembaca pasif media massa.
Kemampuan
Setelah ada kemauan dan motivasi menulis, kemampuan juga menjadi elemen penting dalam menulis. Kemauan tanpa ada kemampuan tidak akan menghasilkan tulisan. Demikian pula, kemampuan yang tidak diikuti dengan kemauan juga tidak akan menghasilkan karya. Oleh sebab itu, kemampuan juga harus dimiliki seseorang yang ingin jadi penulis. Kemampuan bisa dimiliki tidak hanya sebab bakat, melainkan juga latihan yang keras dan terus menerus. Lalu, kemampuan apa saja yang harus dimiliki seorang penulis? Tentu saja, pertama, seorang penulis harus mampu mengamati fenomena (peka terhadap lingkungan sekitar). Dengan begitu, ia akan selalu mendapatkan ide untuk menulis. Kedua, seorang penulis juga niscaya punya kemampuan berbahasa tulis. Ia harus lihai merangkai kalimat dan paragraf. Kemampuan ini diperlukan tersebab bahasa lisan tidak sama dengan bahasa tulisan. Misalnya, dalam bahasa lisan bisa dimaafkan ketika ada kata-kata yang kurang, namun tidak demikian dalam bahasa tulisan. Dalam bahasa tulis, kelengkapan struktur kalimat sangat disyaratkan (subjek, predikat, objek, dan seterusnya) untuk memberi pemahaman kepada pembaca. Di sinilah perlunya seorang penulis belajar Ejaan Yang Disempurnakan (EYD) dengan tekun. Hal itu dimaksudkan agar pembaca bisa memahami apa yang disampaikan penulis.
Demikianlah pemaparan tentang tiga modal dasar yang harus dimiliki seseorang yang punya impian menjadi penulis. Semoga uraian di atas dapat membantu kebingungan Anda yang ingin menjadi penulis namun tidak tahu apa bekal awal yang harus dimiliki calon penulis. Akhirnya, semoga bermanfaat!