Pengertian, Syarat-Syarat, dan Contoh Paragraf
Pengertian, Syarat-Syarat, dan Contoh Paragraf | Sebelumnya kita sudah belajar mengenai paragraf induktif dan dekduktif. Sebetulnya, pembahasan tersebut lebih tepat berada setelah pembahasan mengenai pengertian, syarat-syarat, dan contoh paragraf. Namun, saya rasa hal itu tidak terlalu menjadi persoalan karena keduanya bisa dipelajari secara terpisah.
Penjelasan pmengenai paragraf ini masih diambil dari buku “Cerdas Berbahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi”, karangan E. Zaenal Arifin dan S. Amran Tasai (Akapress, 2010).
Pengertian Paragraf
Paragraf adalah seperangkat kalimat yang membicarakan suatu gagasan ataupun topik. Kalimat-kalimat dalam paragraf memperlihatkan kesatuan pikiran atau mempunyai keterkaitan dalam membentuk gagasan atau topik tersebut. Sebuah paragraf mungkin terdiri atas dua buah kalimat, mungkin juga lebih dari dua buah kalimat. Bahkan, sering kita temukan bahwa suatu paragraf berisi lebih dari lima buah kalimat. Walaupun paragraf itu mengandung beberapa kalimat, tidak satu pun dari kalimat-kalimat itu memperkatakan soal lain. Seluruhnya memperbincangkan satu masalah atau sekurang-kurangnya bertalian erat dengan masalah itu.
Baca Juga: Pengertian dan Contoh Paragraf Persuasi
Syarat-Syarat Paragraf
Paragraf yang baik harus memiliki dua ketentuan, yaitu kesatuan paragraf dan kepaduan paragraf.
Kesatuan Paragraf
Dalam sebuah paragraf terdapat hanya satu pokok pikiran. Oleh sebab itu, kalimat-kalimat yang membentuk paragraf perlu ditata secara cermat agar tidak ada satu pun kalimat yang menyimpang dari ide pokok paragraf itu. Kalau ada kalimat yang menyimpang dari pokok pikiran paragraf itu, paragraf menjadi tidak berpautan, tidak utuh. Kalimat yang menyimpang itu harus dikeluarkan dari paragraf.
Kepadua Paragraf
Kepaduan paragraf dapat terlihat melalui penyusunan secara logis dan melalui ungkapan-ungkapan (kata-kata) pengait antarkalimat. Urutan yang logis akan terlihat dalam susunan kalimat-kalimat dalam paragraf itu.
Agar paragraf menjadi padu digunakan pengait paragraf, yaitu berupa ungkapan penghubung transisi, kata ganti, kata kunci (pengulangan kata yang dipentingkan).
Contoh Paragraf
Berikut ini adalah contoh paragraf:
Sampah selamanya selalu memusingkan. Berkali-kali masalahnya diseminarkan dan berkali-kali pula jalan pemecahannya dirancang. Namun, keterbatasan-keterbatasan yang kita miliki tetap menjadikan sampah sebagai masalah yang pelik. Pada waktu seminar-seminar itu berlangsung, penimbunan sampah itu terus terjadi. Hal ini mengundang keprihatinan kita karena masalah sampah banyak sedikitnya mempunyai kaitan dengan pencemaran air dan banjir. Selama pengumpulan, pangangkutan, pembuangan akhir, dan pengolahan sampah itu belum dapat dilaksanakan dengan baik, selama itu pula sampah menjadi masalah.
Nah, demikianlah penjelasan mengenai pengertian, syarat-syarat dan contoh paragraf. Mudah-mudahan pembahasan ini membantu Anda memahami topik tersebut. Artikel lainnya yang berkaitan dengan paragraf bisa Anda baca di blog ini.
Penjelasan pmengenai paragraf ini masih diambil dari buku “Cerdas Berbahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi”, karangan E. Zaenal Arifin dan S. Amran Tasai (Akapress, 2010).
Pengertian Paragraf
Paragraf adalah seperangkat kalimat yang membicarakan suatu gagasan ataupun topik. Kalimat-kalimat dalam paragraf memperlihatkan kesatuan pikiran atau mempunyai keterkaitan dalam membentuk gagasan atau topik tersebut. Sebuah paragraf mungkin terdiri atas dua buah kalimat, mungkin juga lebih dari dua buah kalimat. Bahkan, sering kita temukan bahwa suatu paragraf berisi lebih dari lima buah kalimat. Walaupun paragraf itu mengandung beberapa kalimat, tidak satu pun dari kalimat-kalimat itu memperkatakan soal lain. Seluruhnya memperbincangkan satu masalah atau sekurang-kurangnya bertalian erat dengan masalah itu.
Baca Juga: Pengertian dan Contoh Paragraf Persuasi
Syarat-Syarat Paragraf
Paragraf yang baik harus memiliki dua ketentuan, yaitu kesatuan paragraf dan kepaduan paragraf.
Kesatuan Paragraf
Dalam sebuah paragraf terdapat hanya satu pokok pikiran. Oleh sebab itu, kalimat-kalimat yang membentuk paragraf perlu ditata secara cermat agar tidak ada satu pun kalimat yang menyimpang dari ide pokok paragraf itu. Kalau ada kalimat yang menyimpang dari pokok pikiran paragraf itu, paragraf menjadi tidak berpautan, tidak utuh. Kalimat yang menyimpang itu harus dikeluarkan dari paragraf.
Kepadua Paragraf
Kepaduan paragraf dapat terlihat melalui penyusunan secara logis dan melalui ungkapan-ungkapan (kata-kata) pengait antarkalimat. Urutan yang logis akan terlihat dalam susunan kalimat-kalimat dalam paragraf itu.
Agar paragraf menjadi padu digunakan pengait paragraf, yaitu berupa ungkapan penghubung transisi, kata ganti, kata kunci (pengulangan kata yang dipentingkan).
Contoh Paragraf
Berikut ini adalah contoh paragraf:
Sampah selamanya selalu memusingkan. Berkali-kali masalahnya diseminarkan dan berkali-kali pula jalan pemecahannya dirancang. Namun, keterbatasan-keterbatasan yang kita miliki tetap menjadikan sampah sebagai masalah yang pelik. Pada waktu seminar-seminar itu berlangsung, penimbunan sampah itu terus terjadi. Hal ini mengundang keprihatinan kita karena masalah sampah banyak sedikitnya mempunyai kaitan dengan pencemaran air dan banjir. Selama pengumpulan, pangangkutan, pembuangan akhir, dan pengolahan sampah itu belum dapat dilaksanakan dengan baik, selama itu pula sampah menjadi masalah.
Nah, demikianlah penjelasan mengenai pengertian, syarat-syarat dan contoh paragraf. Mudah-mudahan pembahasan ini membantu Anda memahami topik tersebut. Artikel lainnya yang berkaitan dengan paragraf bisa Anda baca di blog ini.