Pengertian dan Contoh Paragraf Narasi
Pengertian dan Contoh Paragraf Narasi | Sebelumnya, kita sudah belajar tentang paragraf deskripsi, paragraf eksposisi, dan paragraf argumentasi. Kali ini kita saya akan coba menurunkan artikel mengenai pengertian dan contoh paragraf narasi.
Bentuk-bentuk tulisan semacam itu dijelaskan di sini hanya secara singkat saja. Bila Anda berkeinginan memperoleh penjelasan yang rinci, ada baiknya membaca buku-buku khusus tentang tata bahasa Indonesia. Penjelasan dalam artikel ini juga dikutip dari buku-buku.
Pengertian Paragraf Narasi
Dalam buku “Cerdas Berbahasa Indonesia” karya Engkos Kosasih (Penerbit Erlangga, 2008) disebutkan, bahwa narasi secara sederhana diartikan sebagai paragraf yang bebrisi cerita atau kejadian. Lebih jelasnya lagi, paragraf narasi adalah paragraf yang menjelaskan/menguraikan suatu peristiwa atau kejadian berdasarkan urutan waktu.
Dalam buku “Argumentasi dan Narasi” (Gramedia, 2007), Gorys Keraf memberikan definisi bahwa paragraf narasi adalah suatu bentuk wacana yang sasaran utamanya adalah tindak-tanduk yang dijalin dan dirangkaikan menjadi sebuah peristiwa yang terjadi dalam suatu kesatuan waktu. Atau dapat juga dirumuskan dengan cara lain: narasi adalah suatu bentuk wacana yang berusaha menggambarkan dengan sejelas-jelasnya kepada pembaca suatu peristiwa yang telah terjadi. Narasi berusaha menjawab pertanyaan “Apa yang telah terjadi?”.
Baca Juga: Pengertian dan Contoh Paragraf Deduktif dan Induktif
Narasi ada dua macam, yaitu narasi ekspositoris dan narasi sugestif. Narasi ekspositoris adalah narasi yang hanya bertujuan untuk memberi informasi kepada para pembaca, agar pengetahuannya bertambah luas. Sementara narasi sugestif adalah narasi yang disusun dan disajikan sekian macam, sehingga mampu menimbulkan daya khayal yang semakin bertambah.
Narasi ekspositoris terkadang bersifat khusus dan kadang bersifat generalisasi. Narasi ekspositoris generalisasi adalah narasi yang menyampaikan suatu proses yang umum, yang dapat dilakukan siapa saja, dan dapat pula dilakukan secara berulang-ulang. Narasi ekspositoris yang bersifat khusus adalah narasi yang berusaha menceritakan suatu peristiwa yang khas, yang hanya terjadi satu kali.
Pola Pengembangan Narasi
Paragraf narasi dapat dikembangkan dengan berbagai pola, antara lain dengan urutan waktu dan urutan tempat. Urutan waktu disebut pula urutan kronologis. Dalam pola ini, kejadian-kejadian yang diceritakan disampaikan dengan urutan waktu, misalnya dari pagi hingga pagi lagi, dari zaman dulu sampai zaman sekarang, dari permulaan hingga selesai, dan sebagainya.
Urutan ruang dalam istilah lain disebut pola spasial. Dalam pola ini, kejadian-kejadian dalam paragraf mengikuti bagian-bagian dari suatu tempat. Misalnya dari barat ke timur, dari pinggir ke tengah, dari dalam ke luar, dan sebagainya.
Contoh Paragraf Narasi
Inilah contoh paragraf narasi:
Nah, itulah sekelumit penjelasan mengenai pengertian dan contoh paragraf narasi. Mudah-mudahan membantu Anda yang sedang belajar mengenai tema dimaksud. Untuk mengetahu artikel-artikel lainnya terkait bahasa Indonesia, silahkan pantau terus blog ini.
Bentuk-bentuk tulisan semacam itu dijelaskan di sini hanya secara singkat saja. Bila Anda berkeinginan memperoleh penjelasan yang rinci, ada baiknya membaca buku-buku khusus tentang tata bahasa Indonesia. Penjelasan dalam artikel ini juga dikutip dari buku-buku.
Pengertian Paragraf Narasi
Dalam buku “Cerdas Berbahasa Indonesia” karya Engkos Kosasih (Penerbit Erlangga, 2008) disebutkan, bahwa narasi secara sederhana diartikan sebagai paragraf yang bebrisi cerita atau kejadian. Lebih jelasnya lagi, paragraf narasi adalah paragraf yang menjelaskan/menguraikan suatu peristiwa atau kejadian berdasarkan urutan waktu.
Dalam buku “Argumentasi dan Narasi” (Gramedia, 2007), Gorys Keraf memberikan definisi bahwa paragraf narasi adalah suatu bentuk wacana yang sasaran utamanya adalah tindak-tanduk yang dijalin dan dirangkaikan menjadi sebuah peristiwa yang terjadi dalam suatu kesatuan waktu. Atau dapat juga dirumuskan dengan cara lain: narasi adalah suatu bentuk wacana yang berusaha menggambarkan dengan sejelas-jelasnya kepada pembaca suatu peristiwa yang telah terjadi. Narasi berusaha menjawab pertanyaan “Apa yang telah terjadi?”.
Baca Juga: Pengertian dan Contoh Paragraf Deduktif dan Induktif
Narasi ada dua macam, yaitu narasi ekspositoris dan narasi sugestif. Narasi ekspositoris adalah narasi yang hanya bertujuan untuk memberi informasi kepada para pembaca, agar pengetahuannya bertambah luas. Sementara narasi sugestif adalah narasi yang disusun dan disajikan sekian macam, sehingga mampu menimbulkan daya khayal yang semakin bertambah.
Narasi ekspositoris terkadang bersifat khusus dan kadang bersifat generalisasi. Narasi ekspositoris generalisasi adalah narasi yang menyampaikan suatu proses yang umum, yang dapat dilakukan siapa saja, dan dapat pula dilakukan secara berulang-ulang. Narasi ekspositoris yang bersifat khusus adalah narasi yang berusaha menceritakan suatu peristiwa yang khas, yang hanya terjadi satu kali.
Pola Pengembangan Narasi
Paragraf narasi dapat dikembangkan dengan berbagai pola, antara lain dengan urutan waktu dan urutan tempat. Urutan waktu disebut pula urutan kronologis. Dalam pola ini, kejadian-kejadian yang diceritakan disampaikan dengan urutan waktu, misalnya dari pagi hingga pagi lagi, dari zaman dulu sampai zaman sekarang, dari permulaan hingga selesai, dan sebagainya.
Urutan ruang dalam istilah lain disebut pola spasial. Dalam pola ini, kejadian-kejadian dalam paragraf mengikuti bagian-bagian dari suatu tempat. Misalnya dari barat ke timur, dari pinggir ke tengah, dari dalam ke luar, dan sebagainya.
Contoh Paragraf Narasi
Inilah contoh paragraf narasi:
Pagi-pagi sekali, saat aku mau berangkat sekolah, tiba-tiba nenek mengeluh sakit perut. Ia memegang perutnya sambil meringis-ringis. Isi perutnya bergolak, kata nenek. Ia tampak tidak tahan menahan rasa sakit itu.
Beberapa saat saya tertegun, bingung mau berbuat apa. Tas yang sudah saya cangklong, saya lempar ke tempat tidur. Nenek segera saya bawa ke Puskesmas yang tak jauh dari rumah. Dengan hati-hati, saya bonceng ia dengan sepeda butut saya.
Sesampai di Puskesmas, saya langsung bergegas menuju tempat perawatan. Seorang dokter menanyai gejala apa yang terjadi pada perut nenek sambil memeriksa dengan alat-alat kesehatannya. Saya menjawab pertanyaan-pertanyaan itu, sesekali ditimpali nenek yang tetap meringis kesakitan.
Beberapa menit berlalu, nenek tampak lebih segar. Sakitnya sudah mendingan. Dokter memberinya obat dan menyuntiknya. Ia juga bilang bahwa sakit nenek tidak terlalu parah. Itu hanya efek dari terlalu banyak mengonsumsi cabe. Benar adanya, nenek tadi malam menghabiskan rujak mangga yang saya bikin.
Selesai menerima obat dan membayarnya, saya lalu bergegas menuju rumah. Jam di tangan sudah menunjukkan pukul 07:20 WIB. Duh, saya sudah terlambat datang ke sekolah. Tapi, saya bersyukur karena tidak terjadi hal-hal yang mengkhawatirkan pada diri nenek.
Nah, itulah sekelumit penjelasan mengenai pengertian dan contoh paragraf narasi. Mudah-mudahan membantu Anda yang sedang belajar mengenai tema dimaksud. Untuk mengetahu artikel-artikel lainnya terkait bahasa Indonesia, silahkan pantau terus blog ini.
0 Response to "Pengertian dan Contoh Paragraf Narasi"
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.